New Place and New Consequences (01)


Hello hello hello and hello...
How do you do? G harap tidak dalam keadaan dimana lu pada mengatakan "baik2 saja". Ya lu pada taulah kenapa orang menggunakan kata "baik2 saja". Ok, I'm not gonna discus that any further. Right now I'm gonna tell you what was happen to me until this date. G akan membagi apa yang g rasakan dan apa yang g alami tapi tidak semuanya akan g tumpahkan ke dalam satu bagian ini. Gila apa yak... Belakangan g baru sadar betapa lemahnya memory g, nah jadi mohon dimaklumi ya... Bagi yang uda tau uda terima ajalah temen lu yang satu ini... Hehehe... :D

Episode I : WHY?

Suatu hari disebuah rumah didaerah Kelapa Gading, g lupa usia g berapa waktu itu tapi g inget saat itu g mo masuk SMA. Entah karena kejadian apa tapi sejak saat itu g bertekad untuk hidup keluar dari kota metropolitan Jakarta. Pas nyokap g bangun rumah di ciawi (walopun g menentang) g merasa nyaman untuk hidup dalam sunyi dan di tengah2 alam. Itu awalnya. Tapi ga tau juga sih ini disebut awal ato ga, cuma sekelibat ingetan g aja.

Ok, skip skip mengenai perjalanan hidup g sampe akhirnya g bergabung di S51 yang dimana disitu g jadi semakin yakin g harus meninggalkan Jakarta. Klo ditanya alasannya kenapa terus terang g ga punya alesan apa2, saat itu g hanya berpikir "enak kali ya klo keluar dari zona nyaman g". Yap that's all tanpa memikirkan konsekuensi yang akan terjadi setelah itu. Life keep's goes on until I work on lovely Versatech, then move on to Susi Air (Pangandaran) yang dimana saat bekerja di Susi Air waktu dan pikiran g memang terfokus untuk kerja disana. Gimana ga, hidup g disana itu cuma tidur, bangun tidur langsung mandi, siap2, abis itu berangkat kerja (6.30 AM biasanya) dan kerja terus ampe kira2 malem (08.00 PM pulang paling pagi) everyday, 10 days straight and after that take bus for more or less 10 hours to go back home to Lina. 4 Days off, then going back to Pangandaran again. Ga terasa g lakukan itu selama 5 bulan ampe akhirnya g resign.

Ngbayangin lagi jadi berasa cape. hahahaha... But still, I miss the beach and those energetic people...
For the first time g menikmati bekerja begitu fokus dan bisa tidur nyenyak walaupun pas bangunnya g baru sadar klo g keringetan sepanjang malem (panas bo...). Yap keinginan g untuk meninggalkan Jakarta semakin diperkuat, akan tetapi biar bagaimanapun g masih sangat berat untuk meninggalkan Kota busuk tercinta itu. Yap, Instead of my family, I got "friends" who live and stay in Jakarta and I'm still thinking over and over again and keep asking myself "are u sure u wanna go out from this city?". Apalagi Lina juga semakin mantap dengan kerjaannya saat itu. How can I stop her? Even she said she was tired and waiting for some point to resign from her job. It's her choice. Tapi disitu akhirnya kita membuat suatu keputusan dimana suatu saat nanti kita tidak akan tinggal di Jakarta. Mo di Bogor, Depok, Semarang, ato mana lah yang penting tidak di Jakarta dan tidak bekerja di perusahaan lagi.

Pertanyaan yang terus g tanyakan g ke diri g sendiri akhirnya uda g jawab dengan penuh keyakinan dan tanpa alasan. Kenapa tanpa alasan? Emang perlu alasan dalam melakukan sesuatu? Ga ah, yang penting g nyaman n enjoy dan klo g ga enjoy, ya dicari bagian terkecil yang bisa g enjoy. hehehehe... maksa but it works for me. Dan pertanyaan tersebut g share ke Lina... jiaaahhh... Die galau deeee... hahahaha... Normal reaction siii... Siapa yang ga galau sih klo harus meninggalkan sahabat2 terbaiknya yang ada di Jakarta walaupun itu demi kebaikan dirinya sendiri? Pelan tapi pasti akhirnya terjawab juga (kayanya ya, doi ga ngasi tau sih soale... hehehe... ) dan kita berangkat juga ke Ponti, the place where we'll have new part, and new role.

Tapi selain itu ada satu hal yang cukup mendorong g untuk mempercepat keberangkatan g ke Ponti, Keluarga g sendiri. Yap, I personally doesn't like them but they are my parents and I cannot escape from that. I chose to run away from them for now. Sorry but, g lebih memilih dikatain pengecut daripada g ga tahan emosi dan mencelakakan mereka (fisik dan psikis). G belom bisa menceritakan lebih detail mengenai keadaan keluarga g tapi yang jelas I'm very and so emotionally compromised until now and hal ini terjadi setelah kita uda memutuskan untuk berangkat ke Ponti di bulan November 2014. Karena sebuah kejadian ini akhirnya kita majuin jadi bulan Oktober 2014.

So terjawab? Klo iya sukur, tapi klo belom ya derita lo dah. Hahaha...
Klo pendapat dari lu pada g yakin pasti ada, feel free to express with no boundaries. This is democratic nation, use it well.

Vi Veri Veniversum Vivus Vici

Komentar

Postingan Populer